Minggu, 17 Agustus 2008

17 Agustus 2008

"Hidup bukan untuk sex!" Kata kata itu terdengung terus ditelingaku. Entah siapa yang mengatakannya. Tapi kata kata itu terus hidup dikepalaku.

“Bosan” arrrgh. Kenapa orang orang memuja sex sebagai jalan keluar dari permasalahan. Entah itu perwujudan dari sebuah persahabatan, ambisi, gairah, dan angan-angan. Dan kenapa juga aku jadi sama seperti ini.

Mungkin sex itu seperti obat morphin dan obat bius. Dia jadi solusi jitu, jadi jalan pintas membuang semua stress yang menghantam kita setiap hari. Atau juga sex itu menjadi standar gaya hidup dari hubungan sosial yang semakin jarang kita lakukan.

Mungkin juga kita adalah kelompok minoritas, yang menilai bahwa sex dan persahabatan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.

Mungkin aku harus berterima kasih pada sex. Literatur yang aku baca sepintas bilang bahawa orgasme itu sensasinya sama waktu fly dengan sabu sabu. Mungkin juga benar. Karena kita walaupun kadang kadang bosan, tapi juga terus menginginkan sex.

Mungkin juga aku telah berubah gila jadi penggila sex, ataukah memang menjadi gila karena berkumpul pada komunitas penggila sex? Entahlah…

***

Kuakui bayang bayang itu memang selalu muncul dulu dalam setiap mimpi basahku. Bayang bayang tampan dengan senyum yang manis, dengan bahu bidangnya, menghampiriku dan merangkul punggungku dengan erat. Diciumnya telingaku dan leherku dengan dengan lembut. Rambutnya ikal dengan kulit yang kecoklatan membisikkan kata cinta.

Terlena. Itulah tepatnya yang aku rasakan. Kesan nyaman yang tertangkap, berubah jadi rangkulan romantis, kecupan hangat di bibir dan leher. Perlahan tapi pasti, pelukan itu menjadi pelukan yang penuh gelora asmara.

Entah sejak kapan aku telah telanjang bulat, yang pasti kurasakan aku tengah bergulat asmara dengannya. Napasku tersengal sengal karena tertahan tubuhnya yang indah. Aku terpejam dan merasakan sensasi yang luar biasa. Setiap sentuhan berubah jadi aliran listrik yang sukar untuk dilukiskan.

Sampai kemudian kurasakan sesuatu menembus diriku. Aku menginginkannya ! dan yang pasti aku menyukainya. Setiap tarikan membuatku meracau tidak karuan, dan akhirnya kuterbangun dengan celanaku yang basah…

***